Kesemutan adalah sensasi tidak nyaman yang sering dialami banyak orang, biasanya berupa rasa geli, seperti tertusuk-tusuk jarum, atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu seperti tangan, kaki, atau jari. Meskipun sering dianggap sepele dan hanya terjadi sesekali, kesemutan yang sering muncul atau berlangsung lama bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius. PAFI Sukadana ingin mengajak Anda untuk lebih waspada dan memahami penyebab kesemutan serta kapan harus segera berkonsultasi dengan tenaga medis.

Apa Itu Kesemutan?

Kesemutan, secara medis dikenal sebagai paresthesia, adalah sensasi abnormal yang terjadi akibat gangguan pada saraf atau aliran darah di area tertentu. Sensasi ini bisa bersifat sementara, misalnya saat duduk atau tidur dalam posisi yang menekan saraf, atau bisa juga menjadi kronis dan menandakan adanya gangguan saraf yang lebih serius.

Penyebab Kesemutan yang Sering Terjadi

Kesemutan bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari yang ringan hingga kondisi medis yang memerlukan penanganan khusus. Berikut beberapa penyebab umum kesemutan:

  • Tekanan pada saraf Posisi duduk atau tidur yang menekan saraf bisa menyebabkan kesemutan sementara. Contohnya, duduk bersila terlalu lama atau tidur dengan tangan tertekuk.
  • Gangguan sirkulasi darah Aliran darah yang terhambat ke bagian tubuh tertentu dapat menyebabkan kesemutan.
  • Cedera saraf Trauma atau cedera pada saraf, seperti akibat kecelakaan atau tekanan berulang, dapat menyebabkan kesemutan.
  • Kondisi medis tertentu Beberapa penyakit serius yang dapat menyebabkan kesemutan antara lain diabetes, multiple sclerosis, neuropati perifer, stroke, dan hernia diskus.
  • Kekurangan vitamin Kekurangan vitamin B12 dan vitamin lain yang penting untuk fungsi saraf dapat menyebabkan kesemutan.

Tanda Kesemutan yang Perlu Diwaspadai

PAFI Sukadana menekankan bahwa kesemutan yang sering muncul, berlangsung lama, atau disertai gejala lain harus diwaspadai. Berikut tanda-tanda yang menunjukkan kesemutan bisa menjadi masalah serius:

  1. Kesemutan yang menetap atau semakin parah Jika kesemutan tidak hilang dalam waktu singkat atau semakin memburuk, ini bisa menandakan kerusakan saraf.
  2. Kesemutan disertai kelemahan otot atau kehilangan fungsi Kesemutan yang disertai kesulitan menggerakkan bagian tubuh tertentu harus segera diperiksakan.
  3. Kesemutan yang terjadi setelah cedera kepala, leher, atau punggung Ini bisa menjadi tanda adanya kerusakan saraf atau tulang belakang.
  4. Kesemutan disertai gejala lain seperti pusing, penglihatan kabur, atau kesulitan bicara Gejala ini bisa mengindikasikan kondisi serius seperti stroke.

Penyakit Serius yang Bisa Ditandai dengan Kesemutan

  • Diabetes Neuropati diabetik adalah komplikasi diabetes yang menyebabkan kerusakan saraf dan kesemutan terutama di kaki dan tangan.
  • Multiple sclerosis Penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan gangguan sensorik termasuk kesemutan.
  • Stroke atau transient ischemic attack (TIA) Gangguan aliran darah ke otak dapat menyebabkan kesemutan mendadak disertai gejala neurologis lain.
  • Hernia diskus Penonjolan cakram tulang belakang yang menekan saraf dapat menyebabkan kesemutan dan nyeri.
  • Defisiensi vitamin B12 Vitamin ini penting untuk fungsi saraf, kekurangannya dapat menyebabkan kesemutan dan gangguan neurologis.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami:

  • Kesemutan yang menetap atau memburuk.
  • Kesemutan disertai kelemahan otot atau kesulitan bergerak.
  • Kesemutan setelah cedera kepala atau tulang belakang.
  • Kesemutan disertai gejala seperti pusing, penglihatan kabur, atau kesulitan bicara.
  • Kesemutan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Peran PAFI Sukadana dalam Edukasi dan Penanganan Kesemutan

PAFI Sukadana aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengenali tanda-tanda kesemutan yang berbahaya dan cara pencegahannya. Melalui penyuluhan dan konsultasi, PAFI membantu masyarakat memahami penyebab kesemutan dan mendorong untuk segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.

PAFI juga memberikan informasi tentang penggunaan obat dan suplemen yang aman untuk mendukung kesehatan saraf serta mendorong pemeriksaan rutin bagi yang memiliki faktor risiko.